Selasa, 14 Mei 2019

Dukung Pendidikan Anak, Penggiat PKH Sambangi SMPN Panca Marga

Foto: Amber Kebelen 

Pagi ini, beranda canda rumah rindu SMPN Panca Marga disambangi komplotan laki-laki dan perempuan berpakaian preman. Mereka tak "berseragam" seperti Romo Gusti Iri yang mengikuti demo dengan KBRF di gedung DPRD Flotim beberapa hari lalu. Kehadiran mereka bukan untuk meminta klarifikasi tentang pemindahan sekaligus pembangunan gedung SMPN Panca Marga. Namun mereka datang dengan tuntutan hati karena membela rasa sekaligus membagi asa.
Segerombolan laki-dan perempuan ini adalah anggota PKH (Program Keluarga Harapan) Desa Kolimasang. Seturut namanya, anggota PKH Desa Kolimasang menampilkan kekuatan rasa dan membagi seberkas harapan dengan para guru dan siswa/i SMPN Panca Marga saat apel bendera pagi ini. Mereka didampingi fasilitator PKH, Kecamatan Adonara, Wilibrodus Wungubelen.

Setutur fasilitator Kecamatan Adonara Victorya Wungubelen, PKH adalah program dari Kemensos Republik Indonesia. Ada tiga bidang prioritas program yakni di bidang kesehatan pendidikan dan kesejahteraan sosial. Pada bidang pendidikan, anggota PKH Desa Kolipetung memberikan sumbangan buku untuk MIS Desa Kolipetung. Anggota PKH Desa Tikatukang jg memberikan sumbangan seperangkat permainan dan alat peraga utk TK dan PAUD Desa Tikatukan. Sementara anggota PKH di Desa Lamahoda dan Kolilanang memberikan sumbangan kepada lansia di desa setempat.
SMPN Panca Marga adalah rumah bersama yang telah berumur 43 tahun dengan status swasta. Kendati sudah beralih status Negeri pada tahun 2017, lembaga ini tak lantas menjadi tanggung jawab pemerintah dan para guru semata. Ini adalah tanggung jawab sosial. Karena lembaga pendidikan adalah tabungan lewo tana, kisah Kepala SMPN Panca Marga, Rofinus Kelake Tura, S.Pd.Mat.

Tak mungkin kt elak bahwa, orang2 sukses di Kec. Adonara dibenihi di rahim ini. Maka lembaga ini mesti kita rawat dg cara masing-masing demi melahirkan generasi yang sehat dan bermanfaat, kisah Ketua PKH Desa Kolimasang, Emerensiana Bulu. (Teks: Amber Kabelen)

Foto: Amber Kebelen 

Foto: Amber Kebelen 

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar